Penduduk Dunia yang tinggal dan menetap di negara yang beriklim tropis, yang hanya memiliki tiga musim setiap tahunnya, yaitu musim panas, musim hujan dan musim pancaroba. Berbeda dengan negara di benua Eropa yang terdapat musim dingin, dimana saat musim dingin tiba, salju berjatuhan dari atas dan tentunya musim dingin ini seringkali menjadi saat-saat yang tidak disukai orang-orang ketika mengemudi, apalagi jika menemui bongkahan salju yang besar yang tentunya menambah rumit dalam berkendara.
Namun, musim dingin atau sebut saja musim salju juga dapat memberikan suatu pemandangan yang sangat indah dengan beberapa fenomena salju yang unik dan menarik. Seperti apa fenomena salju yang indah dan juga berbahaya ini ? Langsung simak penjelasannya di bawah ini.
Light Pillars
Seakan-akan seperti tembok yang berwarna-warni berdiri kokok di atas tanah, pilar yang terbuat dari pantulan cahaya ini sering disalahartikan sebagai UFO. Fenomena ini sering terjadi ketika malam hari saat musim dingin tiba, sekilas terlihat seperti adanya aura misterius dari kekuatan dunia lain, namun sekali lagi, ini hanyalah keberadaan fenomena salju yang disebut light pillars. Seorang ahli fisika dan ahli optik atmosfir, Les Cowley, mengatakan bahwa fenomena ini terjadi karena pantulan cahaya. Cahaya yang berbentuk lingkaran, menyinari jutaan kristal es pada musim dingin, dengan adanya cahaya yang muncul itu, memantulkan cahaya ke arah mata dan kamera yang kita bawa, sehingga menciptkan berbagai macam warna yang memanjakan mata kita sekaligus menikmati fenomena indah ini dalam beberapa waktu sebelum cahaya itu pudar.
Selama malam yang dingin tanpa berhembusnya angin,fenomena alam light pillars ini dapat terbentuk seakan-akan terlihat lebih dekat dengan tanah dan memantulkan cahaya dari lampu jalan di kota dan lampu dari kendaraan yang digunakan. Dengan adanya pantulan sinar dari media-media tersebut, menghasilkan fenomena yang jarang terlihat ini. Untuk perubahan warna yang terjadi seringkali bervariasi, tergantung objek yang merefleksikan cahaya untuk diserap, hal ini menjelaskan bagaiman warna cahaya bisa beragam. Yang lebih menariknya lagi, fenomena serupa ini dapat terjadi ketika sinar matahari atau cahaya bulan memantulkan cahaya dari kristal es, sehingga menghasilkan pembentukan pilar matahari dan bulan disekitarnya.
Penitentes
Fenomena unik lainnya yaitu Penitentes. Fenomena ini memperlihatkan salju yang berbentuk menyerupai patch paku yang mematikan. Bentuk-bentuk yang dihasilkan juga bervariasi, ada yang kecil, besar, pendek dan tinggi. Bahkan, jika kalian beruntung, kalian dapat menemukan ukuran raksasa dari bentuk fenomena ini, jauh lebih tinggi dari bahu orang dewasa, ada juga yang mencapai tinggi 6 meter. Fenomena penitentes sering terjadi ketika musim dingin akan berakhir, sehingga dapat terlihat tanah di sekitar fenomena ini muncul sudah tidak ditutupi dengan salju lagi. Bagaimana fenomena unik ini terjadi ? Penitentes terbentuk dari salju atau yang mengeras pada ketinggian diatas 4000 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, fenomena Penitentes hanya dapat ditemukan di daerah yang cukup tinggi, seperti lembah-lembah, perbukitan, ataupun pengunungan, dimana gumpalan saju sangat tebal dan sinar matahari yang tidak terlalu kuat.
Proses pembentukan formasi penitentes karena adanya proses sublimasi, ketika salju langsung menguap tanpa menjadi cair terlebih dahulu. Dengan adanya proses sublimasi tersebut menyebabkan bagian salju yang tidak menguap akan memberi lekukan yang terjadi secara acak. Letak daerah yang bervariasi juga menentukan bentuk dari formasi penitentes berbeda-beda, misalkan ketika berada di ketinggian 4000 mdpl, kemungkinan menyublim akan semakin kecil, sehingga proses sublimasi akan semakin bervariasi satu dengan lainnya dan menimbulkan bentuk penitentes yang lebih tinggi dibanding dengan daerah yang lebih rendah. Seiring dengan waktu, bentuk yang terjadi akibat fenomena penitentes juga menjadi sesuatu yang berbahaya, terutama bagi pendaki gunung, karena formasi ini dapat menghalangi jalan setapak bagi para pendaki.
Bola Es
Di sebuah desa terpencil di Siberia, pada tahun 2016 silam, penduduk sekitar disambut dengan berbagai macam benda-benda aneh yang sepertinya terdampar di pinggir pantai sekitar. Benda-benda ini membentang sejauh 18 kilometer di sepanjang pesisir pantai, fenomena yang jarang terjadi ini memperlihatkan bentuk bola es dengan variasi bentuknya dari yang kecil sampai besar. Beberapa bentuk bola es ini ada yang berukuran 1 meter dengan diameter yang bervariasi. Selain di daerah pantai, fenomena ini juga terjadi di sekitar Teluk Ob, seakan alam bersiap untuk melakukan pertarungan bola salju. Para penduduk pun dibuat kebingungan dengan munculnya fenomena ini, awalnya mereka merasa itu adalah pertanda akan datangnya sesuatu yang tidak baik, ada juga yang justru penasaran dengan bola es.
Ternyata, bola es ini terbentuk dari es frazil atau campuran kristal es dengan air. Oleh karena itu, kemunculan bola es ini hanya terdapat di daerah pantai ataupun daerah perairan saat musim dingin tiba. Selain itu, dengan adanya tiupan angin yang kencang dapat menggulung es yang sudah tercampur dengan air berulan-ulang sehingga memberikan bentuk bola seperti yang terlihat pada gambar. Bola es ini juga kadang berwarna cokelat karena sudah tercampur dengan pasir. Jadi, selain adanya campuran air dan salju, bantuan angin yang kencang juga berpengaruh dalam proses pembentukan bola es ini. Jika angin bertiup tidak terlalu kencang, yang terbentuk hanyalah dataran es biasa dan kadang-kadang berbentuk seperti pancake, tidak berbentuk bola es. Bentuk bola es ini padat dan memiliki berat hingga 23 kilogram, tentunya membuat warga keberatan untuk melakukan perang bola salju menggunakan bola es ini dan tentunya juga berbahaya jika mengenai seseorang.
Frogsicles
Ketika suhu menjadi semakin rendah dan menurun hingga di bawah titik beku, berbagai hewan memiliki adaptasi yang membantu mereka bertahan di musim dingin yang akan datang. Seperti beruang yang melakukan hibernasi saat musim dingin dan angsa yang akan bergerombol untuk terbang ke arah selatan ketika musim dingin tiba, katak kayu juga memiliki strategi untuk bertahan hidup ketika musim dingin tiba. Tidak seperti kebanyakan katak yang melindungi diri mereka di dalam lumpur ataupun di bawah perairan, ketika musim dingin tiba, katak kayu mulai menggali tanah yang terdapat bekas daun berguguran untuk memberi sedikit kehangatan bagi tubuhnya. Setelah cukup merasa hangat, katak kayu mulai membekukan dirinya, mulai dari jantung yang berhenti berdetak sampai organ-organ tubuh lainnya berhenti berfungsi, termasuk aliran darahnya yang membeku. Pada kondisi ini, tubuh katak dikatakan mati sepenuhnya.
Pada organisme lain, pembekuan yang terjadi dalam tubuh ketika musim dingin dapat berakibat fatal bagi tubuh, karena pembekuan yang terjadi bisa memecah struktur halus sel-sel, sehingga sel-sel menjadi dehidrasi dan tidak bisa berfungsi lagi secara normal. Berbeda dengan katak kayu, dengan keadaan membeku, tubuhnya dapat memproduksi glukosa dalam jumlah besar dan mentransfer glukosa tersebut ke dalam selnya untuk bertindak sebagai antibeku secara efektif. Selain itu, kadar urea dalam tubuh hewan ini juga meningkat, sehingga perlindungan terhadap kematian sel dapat ditingkatkan.
Pada saat membekukan dirinya, sel-sel dalam tubuh katak ini tidak sepenuhnya membeku, hanya jaringan luar tubuh yang mengalami pembekuan total, seperti di kulit, mata dan otot-otot menjadi beku seutuhnya. Ketika musim semi tiba, katak kayu akan mencair dan kembali beraktivitas, jantung dan paru-paru mulai berfungsi lagi seperti sedia kala dan katak akan melompat pergi seolah-olah musim dingin tidak menjadi suatu ancaman bagi dirinya.